Mimpi-Mimpiku
Bissmillahirrahmanirrahim...
Mimpiku, tetaplah berpijak di
tempat tertinggi...
Kugantungkan pada langit di atas
langit...
Menunggu hingga kudapat
menjemputnya dengan rendah hati...
Hingga kini, setia berusaha
menjemput dan merajut yang lainnya tiada henti...
Semua
orang pasti memiliki mimpi, begitu juga dengan aku. Aku hanya seorang mahasiswi
biasa yang bermimpi untuk dapat mengubah dunia menjadi yang lebih baik.
Ketinggian? Ya, mungkin itu ketinggian. Tapi itulah mimpiku, mimpi yang indah. Dan
salah satu cara untuk mewujudkan mimpi itu adalah dengan bangun dan berusaha
dengan maksimal.
Bukan
mimpi lagi lebih tepatnya, tapi cita-cita. Sedari kecil, aku ingin menjadi
orang yang terkenal. Hingga aku ingin ikut-ikutan menjadi seperti kakakku yang
dulu pernah menjadi juara 1 “Duta Pariwisata” (Tourism Ambassador)di
kabupatenku, Mojokerto.
“Kamu
pasti bisa menjadi orang terkenal, tetapi dengan cara yang lebih terhormat,”
Kata Ibu saat aku menyatakan keinginanku itu. Hingga saat ini, aku tetap mengingat-ingat perkataan
Ibuku itu dan aku masih tetap menunggu sampai kapan perkataan Ibuku itu akan
menjadi suatu kenyataan.
Sesuai
dengan potongan ayat di Al-Qur’an:
....إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا
بِأَنْفُسِهِمْ ...
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka” (QS.Ar-Ra’d:11)
Dari petikkan ayat di atas dapat dimaknai bahwa jika
seseorang ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka dia harus berusaha
untuk mengubah faktor penyebab terhalangnya perubahan itu. Intinya, nasib kita
di masa depan itu ditentukan dari bagaimana usaha kita di masa sekarang. Tetapi
jika Allah menghendaki terjadinya suatu bala kepada seseorang, maka tidak akan
ada yang bisa menghindarkan.
Sesuai dengan teori Hukum Gerak Newton yang ke-3:
0 comments