Dear Calon Imamku (Part 1)
Assalamu'alaikum...
Dear calon imamku, bagaimana kabarmu?
Entah kenapa hari ini tiba-tiba kepikiran pengen nulis ginian. setelah shalat malam. Hari ini saya galau berat, saya kangen rumah. Tepatnya kangen dengan orang-orang rumah. Oh ya, saya belum kasih tahu kamu ya? Saya sekarang lagi Kerja Praktek (KP) alias PKL alias magang di PT.PJB UP Gresik, tepatnya di bagian PLTU.
Padahal saya sudah hamoir terbiasa jauh dari rumah, hidup mandiri semenjak bangku Aliyah. Tapi tak tahu mengapa, belum seminggu saja rasanya sudah kangen. Saya kangen dengan beliau berdua. Sepertinya tidak ada yang bisa mengerti saya seutuhnya selain beliau dan juga Allah tentunya. Tidak ada yang bisa memahami perasaan saya, memperlakukan saya sesuaindengan keadaan yang saya alami, mencintai saya tanpa syarat, pokoknya beliau itu the best deh. Hal ini bikin saya jadi mewek sehabis mandi tadi. Saya mewek sampek sesenggukan, anak TK aja kalah mungkin ya.
Pokoknya nggak ada yang bisa menandingi kasih sayang beliau. Tidak itu teman, sahabat, bahkan saudara sekalipun. Orangtua tetep yang nomor satu. Saya sayang banget sama orangtua (ya iyalah, siapa coba yg ga sayang sama orangtuanya). Saya sayang semua keluarga saya, kalau saya kangen saya sampai bisa mewek. Saya paling nggak tahan kalau mendengarkan lagu, puisi, film, atau apapun jenisnya yang mengangkat tema tentang orangtua, atau saudara kandung. Saya bisa mewek sampai mata saya benjol keesokan harinya. Ini aja mungkin besok pagi mata daya benjol gara-gara mewek sesenggukan.
Dari sini, saya berdo'a untukmu calon imamku. Siapapun engkau, dimanapun engkau berada, baik di dalam ataupun di luar negeri, saya harap engkau adalah sosok laki-laki/ikhwan yang menyayangi keluarga. Tidak hanya keluargamu saja, tapi juga keluarga saya. Karena saya juga pasti akan sama-sama menyayangi keluargamu, insyaAllah. Saya harap, engkau adalah orang yang adil dalam membagi waktu untuk bertemu dengan keluarga. Misalnya saat lebaran. Jika kita memang harus tinggal jauh dari orangtua, saya harap mudik hari pertama lebaran itu bisa diganti bergiliran tiap satu tahun sekali antara keluarga saya dan keluargamu.
Bicara soal mudik, saya jadi pengen ketawa sendiri, konyol ya. Hehehe. Tapi saya ga neko-neko kok. Cuma itu saja contohnya, yang lain biar dipraktekkan langsung nanti.
Oh ya, besok hari Jum'at, semoga barokah ya. Jangan lupa kamu sholat Jum'at, tapi datengnya jangan nunggu khutbah selesai! Jangan lupa gunting kuku, mandi yang wangi, dan baca surat Al-Kahfi. Saya yakin, tanpa saya harapkan kamu akan melakukannya kok. Karena saya juga yakin dan berharap bahwa kamu adalah seorang lelaki/ikhwan yang hanif, Aamiin. Karena di sini, saya juga sedang memantaskan diri dengan niat lillahi ta'ala sebelum bertemu denganmu.
Oh ya, ini bonusnya saya kasih foto orangtua saya ya. Kalo mungkin ketemu di jalan bisa disapa. Hehe.
Ayah dan Ibu |
Wassalamu'alaikum..
Berjuta do'a dari calon istrimu,
0 comments