Hampir dua bulan yang lalu tepatnya pada hari Sabtu tanggal 18 November 2017, saya mengantar Ibu saya ke Bali untuk bertemu dengan cucu-cucunya. Rencananya, beliau akan menginap di rumah Kakak saya selama sebulan.
Hari Jum'at sore saya berangkat dari Lombok menuju ke Surabaya, Sabtu pagi saya berangkat dari Surabaya ke Bali, dan pada Ahadnya saya berangkat dari Bali kembali menuju ke Lombok. Huft, everyday on board, kelihatannya melelahkan.
Drama Pesawat
|
Terminal 2 Juanda |
Hari Jum'at sore saya sampai di rumah sekitar pukul 20.00, kemudian langsung bersiap-siap untuk istirahat. Keesokan harinya, di sinilah drama dimulai. Sabtu pukul 07.30, saya bertanya ke Ibu saya, "Kenapa Kakak laki-laki saya yang dari Malang belum juga sampai di rumah? Padahal pesawat kita jadwalnya jam 11.00,". Sontak Ibu saya kaget dan berteriak, "Loh pesawat jam 11.00 ya? Ibu kira jam 1 siang,". Langsung batin saya berkata, "Waduh, alamat telat iki,". Waktu ditelpon beberapa hari sebelum keberangkatan, saya berkata ke Ibu kalau jadwal pesawat kami pukul 11.00 dan akan tiba di Bali insyaAllah pukul 13.00 WITA. Tapi rupanya Ibu saya lupa. Saya juga salah sih, kemarin malamnya nggak konfirmasi lagi tentang jadwal pesawatnya.
Sudah pukul 09.30 tapi kakak saya belum sampai juga. Akhirnya kami mencari sopir pengganti dan berangkat ke Bandara pukul 10.00. Dan bisa ditebak, seperti apa ramenya lalu-lintas di jalan Sepanjang-Taman, Sidoarjo pada hari Sabtu. Kami pun baru sampai di Bandara pukul 11.15. Drama kedua, dompet Ibu saya sempet ketinggalan di bangku depan mobil karena saking paniknya. Alhamdulillah sopirnya baik hati, beliau balik lagi ke bandara untuk nganterin dompet Ibu. Alhasil waktu saya cek di aplikasi, kami udah ditinggal take off dong sama pesawatnya, ahaha. Padahal itu tiketnya sudah saya beli jauh-jauh hari biar dapetnya murah. Eh malah hangus sudah 2 buah tiket pesawat yang punya slogan 'The Airline of Indonesia' karena suatu alasan yang menggelikan 😂
Dadaah pesawat!
Akhirnya kami pesen lagi dengan jadwal pukul 16.25 WIB.
|
Akhirnya Boarding |
|
On Board GA-344 SUB-DPS |
Hi Bali!
|
Almost Landing |
Karena ada drama tersebut, akhirnya semua rencana kami bubar juga. Kami sampai di Bali sekitar pukul 19.00 WITA dijemput oleh Kakak Perempuan saya dan Suaminya, kemudian langsung makan malam di Rumah Makan Padang di daerah Tuban. Selanjutnya, kami pergi ke Krisna untuk cari sedikit oleh-oleh untuk teman kantor saya. Dan langsung pulang menuju hotel di daerah Kuta.
|
Alhamdulillah, Assalamu'alaikum Bali! |
|
My Mom |
Kata Kakak saya, "Ini udah aku pilihkan hotel yang deket sama pantai Kuta, kali aja mau sunset waktu sore-sore di pantai Kuta biar tinggal jalan kaki,". Eh nggak taunya malah ada drama ya :')
Keesokan harinya, kami pergi ke Pantai Pandawa di daerah Bali Selatan. Perjalanan dari Kuta ke Pantai Pandawa membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Kami sampai di sana pukul 11.00, jadinya panas dan terik sekali. Pantainya biru, pasirnya putih, di balik dinding-dinding batu kapur ada patung Pandawa 5 yang dipajang, mungkin itulah kenapa pantai ini dinamakan Pantai Padawa.
Di sana kami hanya keliling-keliling sebentar dan berfoto-foto. Kondisi pantai lumayan ramai, karena saat itu pas hari Ahad. Jalanannya masih sepi sih, hampir tidak ada kendaraan umum yang menuju ke Pantai Pandawa (tapi nggak tau lagi sih, hehe). Kami berada di Pantai Pandawa selama 1 jam, ya lumayan lah untuk mengobati rasa penasaran saya. Tapi minim banget foto-fotonya, karena memburu waktu, ahaha.
|
Pantai Pandawa |
|
Mi Familia |
|
Keponakan Saya yang Paling Tua Lagi Ngambek |
Setelah dari Pantai Pandawa, kami pergi ke Carrefour Sunset Road untuk makan siang. Kemudian setelah makan siang, ditinggal lah saya sendirian di Denpasar pada pukul 12.00 WITA karena keluarga saya udah harus balik ke Singaraja. Abisnya mau gimana lagi, tiket pesawat saya untuk balik ke Lombok masih jam 16.45 sih. Daripada nunggu lama akhirnya saya janjian ketemu sama temen-temen aja.
Jumpa Kawan Lama
|
Kawan SMP |
Akhirnya, setelah ribut dengan dua orang teman tentang tempat ngumpul, terpilihlah Sushi Hana sebagai tujuan kami. Jujur, awal masuk resto ini rasanya serem, kayak mau masuk rumah hantu, gelap gitu. Tapi setelah ketemu tempat duduknya, udah nggak serem lagi kok. Harga makanan di sini terjangkau lah, dan enak juga. Saya paling suka dengan menu Sushi yang berbentuk seperti gunung seperti foto di tengah itu, tapi lupa namanya, ahaha.
|
Sushinya Enak-enak |
Setelah itu, kami berencana ingin pergi ke Gusto Gelato. Mumpung masih jam setengah 2 siang kan, masih bisa lah waktunya. Eh ternyata kok hujan, Alhamdulillah. Jadi, kami menunggu saja di tempat makan itu sambil banyak cerita.
Satu jam, dua jam menunggu, ternyata sudah hampir pukul 4 sore tapi hujannya masih awet sekali. Akhirnya kami memaksakan diri untuk pulang saja. Saya diantarkan teman saya Mike untuk pergi ke bandara naik motor sambil pakai mantel. Ingin pesan taksi online tapi sudah mepet sekali waktunya. Meskipun sudah pakai mantel, tapi badan saya tetap saja basah karena terkena air yang menetes dari mantel. Belum lagi sepatu saya yang dari kain ini, jangan ditanya gimana basahnya karena berkali-kali kena gejrotan air hujan. Gitu juga saya masih aja sempet ketawa-ketawa sama Mike. Alhamdulillah saya sampai di bandara dengan selamat, langsung saya lari dari pintu masuk ke dalam sambil hujan-hujan. Untung tidak sampai ketinggalan pesawat dan malah masih delay 30 menit :')
|
See You, Bali! |
Demikian cerita liburan singkat saya ke Bali dalam rangka mengantar Ibu kemarin. Sebenernya masih ada lagi cerita tentang short escape di Bali yang lainnya. InsyaAllah akan saya tulis lagi di kemudian hari. See you!
0 comments