Impian Sederhana
Mimpi saya sangatlah sederhana. Meskipun saat ini saya bekerja, tapi saya tidak ingin mengabdikan waktu hidup saya untuk pekerjaan ini selamanya. Terkadang, muncul dalam pikiran bagaimana jika suatu saat menjadi ibu rumah tangga saja? Mendampingi suami dan mendidik anak-anak, mencari ketenangan di dunia dan surga di akhirat. Padahal dahulu saya sangat amat anti jika harus disuruh resign dan menjadi IRT saja. Tapi lama-kelamaan saya mikir juga, ternyata untuk menjadi produktif dan mandiri secara finansial kan tidak harus menjadi pegawai seperti yang sekarang.
Jika saya terus bekerja sebagai pegawai di suatu perusahaan, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat nanti harus terpisah dengan suami karena tempat dinas yang berbeda. Saya ingin menjadi seorang istri yang selalu 'ngintil' kemanapun suami pergi tetapi tetap mandiri dan berwawasan luas. Kalau saya jadi Ibu yang di rumah kan bisa lebih intens jadi gurunya anak-anak dan mendampingi suami.
Meskipun harus menjadi Ibu Rumah Tangga, tetap harus kreatif dan produktif dong. Dengan menjadi penulis, kita bisa menebarkan ilmu. Seperti kalian tau, salah satu hal yang termasuk amal jariyah adalah 'ilmu yang bermanfaat'. Atau jadi pengusaha gamis juga sepertinya menarik.
Itulah kenapa, sampai saat ini saya sangat kagum dengan Bunda Asma Nadia dan Ummu Alila, istri Ust. Felix Siauw. Menurut kacamata saya, meskipun beliau berdua bukan pegawai kantoran, tapi mereka sangat amat produktif. Bunda Asma dengan ribuan buku dan tas produksinya. Ummu Alila dengan usaha clothing syari nya dari mulai khimar, gamis, hingga gamis renang yang memudahkan kami para muslimah untuk berpakaian sesuai syariat di berbagai aktivitas. Bahkan Ummu Alila juga sudah mulai menulis buku dan caption di Instagram-nya juga sangat bermanfaat dan menginspirasi. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada beliau berdua, aamiin. Dan masih banyak lagi akhwat di luar sana yang menginspirasi yang tidak bisa saya sebutkan di sini.
Jika memang semua keinginan ini memudahkan untuk mendapatkan ridho menuju jannahNya, semoga suatu saat Allah mengijabahi semua cita-cita ini. Aamiin yaa Rabbal alamiin. Bagaimanapun itu, hidup adalah sebuah pilihan. Dan pilihan yang 'terbaik' menurut seseorang tidak akan sama dengan orang yang lain. Apapun pilihan kita, saudara kita, dan kawan kita nanti, itu adalah pilihan terbaik bagi mereka. Kita tidak berhak berkomentar buruk dan tidak setuju jika pilihan hidupnya tidak sama dengan pilihan hidup kita, ya :)
Anyway saya terinspirasi nulis ini saat lagi minum Ichitan Thai Milk Tea di dalam kamar. Dan di situ tertulis bahwa produksinya di Mojokerto, my hometown. Langsung jadi baper deh :')
Mataram, 17 Maret 2018
11.08
0 comments